Korsel Hadapi Laga Hidup atau Mati Lawan Prancis di Piala Dunia U-17 FIFA
Tim nasional Korea Selatan U-17 akan melakoni laga hidup atau mati ketika menghadapi Prancis U-17 dalam lanjutan babak penyisihan Grup E Piala Dunia U-17 2023, di Jakarta International Stadium (JIS), Rabu (15/11/2023). Bila kalah, mereka bakal tersingkir
Tim Korea Selatan U-17
NEWSTALK.ID - Tim nasional Korea Selatan U-17 akan melakoni laga hidup atau mati ketika menghadapi Prancis U-17 dalam lanjutan babak penyisihan Grup E Piala Dunia U-17 2023, di Jakarta International Stadium (JIS), Rabu (15/11/2023). Bila kalah, mereka bakal tersingkir dari persaingan menuju 16 besar.
Korsel U-17 sama-sama belum memperoleh poin dengan Burkina Faso U-17 yang menempati juru kunci klasemen sementara. Hanya, "Taegeuk Warriors" saat ini menempati posisi tiga karena unggul selisih gol dibandingkan tim Afrika tersebut.
Pasalnya di laga pertama Korsel masih bisa mencetak gol meski akhirnya kalah 3-1 melawan Amerika Serikat U-17. Sementara, Burkina Faso dipaksa menyerah 3-0 oleh Prancis.
Melakoni laga penentu, pelatih Byun Sung-hwan memperkirakan Korsel U-17 bakal tidak akan mudah. Tidak hanya mereka, tetapi juga Prancis yang membidik kemenangan kedua untuk melangkah ke babak 16 besar .
"Tentu ini merupakan laga penentu. Namun bukan hanya untuk kami saja, tetapi juga bagi lawan. Kami sudah melakukan persiapan dan saya yakin kami bisa memperlihatkan hasil yang baik di laga berikutnya jika tim bisa bermain sesuai game plan," katanya.
Kekalahan Korsel dari Amerika Serikat di laga pertama memang di luar perkiraan. Apalagi Korsel dinilai sebagai salah satu tim unggulan bersama Prancis. Hanya saja Sung-hwan menilai hal itu kurang tepat. Namun dirinya juga memastikan kekalahan di laga pertama pun tidak bisa menjadi patokan Korsel sudah pasti gagal.
"Biasanya saat Korsel berpartisipasi di Piala Dunia, kami menampilkan permainan bertahan untuk menang. Namun di tim ini saya menyiapkan strategi menyerang dengan gaya agresif dan progresif. Ini yang menjadikan kami disebut sebagai salah satu tim yang kuat," tuturnya.
"Namun saya juga tidak merasa kekalahan di pertandingan pertama sebagai sebuah kegagalan. Karena ini Piala Dunia dan menurut saya, itu adalah kesempatan atau peluang yang bagus untuk para pemain bisa mendapatkan pengalaman bermain di tingkat dunia. Bahkan lebih berkembang lagi," tegas Sung-hwan menambahkan.
Jika di laga kedua Grup E nanti Korsel kalah, maka peluang mereka untuk bisa melaju ke babak berikutnya kemungkinan tertutup.
Laga terakhir melawan Burkina Faso, 18 November mendatang di Bandung tidak lagi menentukan. Bila Burkina Faso bisa mengalahkan AS, maka kesempatan lolos masih terbuka bagi Korea meski kecil.