Kemenpora Ajak Pemuda se-ASEAN Bangun Kawasan Asia Tenggara yang Religius dan Toleran
Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Sholeh mengajak para agamawan muda untuk terus membangun harmoni sosial dan meningkatkan kerja sama dalam mewujudkan kawasan ASEAN yang religius, toleran, moderat, dan penuh kebersama
Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Sholeh
NEWSTALK.ID - Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Sholeh mengajak para agamawan muda untuk terus membangun harmoni sosial dan meningkatkan kerja sama dalam mewujudkan kawasan ASEAN yang religius, toleran, moderat, dan penuh kebersamaan.
Hal itu disampaikan Niam saat memberi sambutan dan membuka secara resmi acara AYIC (ASEAN Youth Interfaith Camp) Tahun 2022 di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta hari ini Senin (8/8). Kegiatan AYIC 2022 diselenggarakan secara luring di Jakarta dan Semarang pada tanggal 7 s.d 11 Agustus 2022.2
“ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) adalah program penting dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan saling menghormati dalam masyarakat kita yang beragam. Saya berharap seluruh peserta AYIC dapat memperoleh pengalaman langsung interaksi antarumat beragama secara harmonis, penuh respek dan toleransi, sehingga nantinya akan mampu menjadi agen pelopor moderasi dalam beragama di kawasan ASEAN", tegas akademisi UIN Jakarta mengawali sambutannya.
Niam melihat peran penting pemuda ASEAN dalam mewujudkan komunitas masyarakat Asia Tenggara yang harmonis dan saling menghormati, di tengah keberagaman dan perbedaan yang ada.
“Tiga puluh empat persen penduduk ASEAN terdiri dari kaum muda, dan rekan-rekan adalah bagian dari itu. Sebagai pemuda ASEAN, anda memiliki peran dan tanggung jawab besar dalam menumbuhkan toleransi, harmoni, dan perdamaian di kawasan. AYIC diharapkan dapat menjadi wahana penting untuk saling mengenal, lebih memahami satu sama lain, bertukar pikiran dan berkolaborasi untuk menciptakan komunitas yang harmonis,” ucap Niam.
Mantan aktifis mahasiswa ini berharap, persahabatan yang terjalin di antara agamawan muda peserta AYIC dapat menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan toleransi dan perdamaian di kawasan.
“Melalui program ini, saya sangat berharap Anda dapat menjaga persahabatan dan jaringan yang kuat melalui penggunaan platform digital yang efektif untuk menciptakan generasi yang akan merangkul persatuan dalam keragaman dan menghargai toleransi beragama,” ujarnya.
Kegiatan AYIC secara teknis diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, bekerja sama dengan Kemenko PMK, Kemlu, dan Kemenag RI.
Kegiatan AYIC tahun 2022 merupakan kegiatan yang keenam, dimana tahun 2017 dilaksanakan di Jombang, Jawa Timur, tahun 2018 di Yogyakarta dan Bali, tahun 2019 di Jakarta dan Lombok serta tahun 2020 dan 2021 dilaksanakan secara hybrid di Jakarta.
AYIC merupakan implementasi ASEAN Declaration on Culture of Prevention for a Peaceful, Inclusive, Resilient, Healthy and Harmonious Society yang diinisiasi oleh Indonesia dan menjadi kegiatan tahunan ASEAN. Deklarasi ini menekankan pada pendekatan berbasis masyarakat (upstream approach), sehingga manfaat ASEAN dapat dirasakan di tataran akar rumput, serta dapat berkontribusi terhadap terciptanya perdamaian dan kestabilan kawasan.
AYIC 2022 diikuti oleh 30 pemuda dari tujuh negara anggota ASEAN yaitu Filipina, Indonesia, Kamboja, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Mereka akan melakukan diskusi tentang keragaman dan berbagi pengalaman mewujudkan moderasi beragama, membangun toleransi, dan mewujudkan kebersamaan. Acara dilanjutkan dengan tour ke lokasi-lokasi sarana ibadah yang menjadi simbol keagamaan yang ada di Jakarta dan Semarang serta bertemu dengan tokoh-tokoh agama dan pemuda lokal.