Illiza Tegaskan Sanitasi Aman Dapat Dicapai dengan Kolaborasi Lintas Sektor
Program SIIP sangat potensial mendukung Pemko Banda Aceh mengelola air limbah domestik, terlebih mengingat Ibu Kota Provinsi Aceh ini memiliki lahan terbatas.[]

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, membuka kegiatan FGD Penyiapan Implementasi Rencana Pengembangan Sanitasi Jangka Menengah (2025-2029) di Hotel Kriyat Muraya, Kamis (13/3/2025) I Foto: Dok. Pemko Banda Aceh
PINTOE.CO - Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menegaskan komitmen Kota Banda Aceh untuk mencapai target akses sanitasi aman sebesar 30 persen pada akhir tahun 2029 sesuai dengan RPJMN 2025-2029.
“Kolaborasi antara Pemerintah Kota, pemerintah pusat, dan mitra pembangunan sangat penting untuk perencanaan dan implementasi sistem sanitasi yang berkelanjutan,” ujar Illiza.
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Penyiapan Implementasi Rencana Pengembangan Sanitasi Jangka Menengah (2025-2029) di Hotel Kriyat Muraya pada Kamis, 13 Maret 2025.
Illiza mengangkapkan beberapa tantangan dalam implementasi sistem sanitasi, antara lain keterbatasan anggaran, koordinasi lintas sector serta penguatan kelembagaan dan regulasi.
“Keberhasilan program sanitasi tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga pada komitmen kita semua dalam memastikan keberlanjutan operasional dan pemeliharaannya,” tegasnya.
Illiza mengungkapkan FGD tersebut bertujuan untuk mengevaluasi penganggaran dan kesiapan implementasi rencana pengembangan sanitasi dan mengidentifikasi kesenjangan kapasitas dan pembagian fungsi pemangku kepentingan.
Selanjutnya merumuskan rencana fasilitasi penyiapan investasi tahun 2026 dan memastikan sinkronisasi dan dukungan Sanitation Infrastructure and Institutional Support Program (SIIP) dalam pengembangan kapasitas dan investasi sanitasi.
Untuk diketahui, SIIP merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT) yang bertujuan mencapai target akses layanan sanitasi aman sebesar 30 persen pada tahun 2030.
Kota Banda Aceh terpilih menjadi salah satu kota percontohan program SIIP oleh KIAT.
Program SIIP ini sangat potensial untuk mendukung Pemerintah Kota Banda Aceh dalam mengelola air limbah domestik, terlebih mengingat Ibu Kota Provinsi Aceh ini memiliki lahan yang terbatas.[]
Editor: Lia Dali