Selain itu, masyarakat juga didorong untuk menggunakan transaksi digital seperti mobile banking, internet banking, dan QRIS untuk kemudahan bertransaksi.

BI dan Bank di Aceh Siapkan Rp3,6 Triliun untuk Penukaran Uang, Ini Lokasinya

Foto: Ist

PINTOE.CO – Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh resmi membuka layanan penukaran uang Rupiah untuk menyambut Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah. 

Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional BI bersama perbankan untuk memastikan ketersediaan uang tunai bagi masyarakat.

Kepala Perwakilan BI Aceh, Agus Chusaini, menyampaikan pihaknya telah menyiapkan Rp3,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai di Aceh selama Ramadan dan Idulfitri. 

Selain itu, masyarakat juga didorong untuk menggunakan transaksi digital seperti mobile banking, internet banking, dan QRIS untuk kemudahan bertransaksi.

Layanan penukaran uang ini dikemas dalam program "Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri" (SERAMBI) 2025 dengan tema "Menjaga Rupiah di Bulan Penuh Berkah". 

BI Aceh juga mengoptimalkan aplikasi PINTAR, yang memungkinkan masyarakat mendaftar dan memilih lokasi penukaran secara online, sehingga lebih mudah dan nyaman.

BI Aceh membuka layanan penukaran uang mulai 5 hingga 22 Maret 2025, melalui beberapa skema:

  • Kas Keliling Ritel (5–14 Maret, pukul 09.00–12.00 WIB) di masjid, pesantren, pasar, dan tempat strategis lainnya.
  • Kas Keliling Tematik Aceh Ramadan Festival (12–17 Maret) di lokasi acara kolaborasi BI dan Pemerintah Aceh.
  • Kas Keliling Terpadu (18–22 Maret) di Taman Bustanussalatin dan Terminal Bus Batoh, Banda Aceh.
  • Penukaran di Bank Umum (19–20 Maret) di 23 kantor cabang dari 13 bank di Aceh.

Pendaftaran layanan dapat dilakukan mulai 3 Maret 2025 pukul 12.00 WIB melalui https://pintar.bi.go.id sesuai kuota yang tersedia.

BI juga mengajak masyarakat untuk Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Ini mencakup mengenali keaslian uang dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang), menjaga uang tetap layak edar dengan 5J (Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi), serta menggunakan Rupiah dengan bijak untuk mendukung perekonomian nasional.

Dengan program ini, BI Aceh berharap masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan uang tunai yang layak edar, sekaligus mendorong penggunaan transaksi digital sebagai alternatif pembayaran yang lebih praktis dan efisien.[]

bi bank indonesia