Pemko Banda Aceh Revisi Seruan Ramadan, Cabut Jam Tutup Warkop, Larangan Biliar dan Karaoke
pembatasan jam buka rumah makan/restoran dan warung kopi dari mulai usai shalat tarawih hingga pukul 24.00 WIB, kini telah dicabut.

Seruan Ramadan Forkopimda Banda Aceh hasil revisi
PINTOE.CO – Pemerintah Kota Banda Aceh merevisi seruan bersama Forkopimda menyambut bulan suci Ramadan 1446 H. Usaha hiburan billiar dan karaoke yang sebelumnya tegas dilarang beroperasi selama Ramadan, kini diminta menyesuaikan dengan kearifan lokal.
“Setelah mempertimbangkan berbagai masukan serta evaluasi, kami merasa perlu untuk melakukan penyesuaian dalam seruan ini agar dapat lebih tepat sasaran,” kata juru bicara Pemerintahan Illiza-Afdhal, Tomi Mukhtar, dilansir dari situs resmi Pemko Banda Aceh, Kamis, 27 Februari 2025.
Dalam seruan sebelumnya, ada poin “tidak melaksanakan kegiatan karaoke, biliar, Play Station/Game Online, musik hingar bingar dan hiburan lainnya selama Bulan Suci Ramadhan”.
Dalam seruan terbaru, kalimat itu diganti menjadi,”para pelaku usaha di sektor hiburan harap menjalankan operasional dengan penuh tanggung jawab, dengan tetap menghormati dan menjaga nilai-nilai syariat islam, tradisi, serta kearifan lokal sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku”.
Revisi ini tak lepas dari masukan yang diperoleh dari masyarakat. Biliar dan e-sport Play Station, misalnya, adalah olahraga yang diakui dan dipertandingkan secara resmi di PON dan kompetisi internasional.
Hal lain, pembatasan jam buka rumah makan/restoran dan warung kopi dari mulai usai shalat tarawih hingga pukul 24.00 WIB, kini telah dicabut. Pencabutan ini setelah mendapat masukan dari pelaku usaha yang mengeluhkan terbatasnya jam operasional mereka selama Ramadan.
Dalam seruan sebelumnya, rumah makan/restoran dan warung kopi dilarang menjual makanan dan minuman mulai imsak hingga pukul 16.30 WIB dan harus tutup saat jam shalat tarawih. Pelaku usaha baru dibolehkan buka lagi setelah tarawih pukul 21.30 WIB hingga pukul 24.00 WIB.
Pada seruan baru hasil direvisi, semua jenis usaha dan jasa diminta “menutup semua jenis usaha dan jasa mulai shalat isya sampai dengan selesai shalat tarawih dan dibuka kembali mulai pukul 21.30 WIB.” Tak ada lagi pembatasan jam buka hingga pukul 24.00 WIB.
“Beberapa ketentuan yang sebelumnya terlalu kaku, kini diperbarui agar lebih praktis dalam pelaksanaannya,” kata Tomi
Tomi berharap, seruan yang telah dikoreksi itu dapat memberikan solusi yang lebih efektif dan relevan dengan kondisi terkini.
“Ibu wali kota menegaskan bahwa perubahan ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan respons pemerintah terhadap masukan-masukan untuk kebaikan ke depan,” ujar Tomi. []