Cerita Perjalanan 20 Jam Gubernur Bustami dan Ketua DPR Aceh dari Singkil ke Takengon
Rombongan harus melintasi jalanan berbatu hingga menyeberangi sungai dengan rakit.
PINTOE.CO - Rombongan Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah dan Ketua DPR Aceh Zulfadli membutuhkan waktu sekitar 20 jam dari Singkil menuju Takengon, ibukota Aceh Tengah. Berangkat dari Singkil pada Minggu (28 April 2024) sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan tiba di kota dingin Takengon pada Senin dinihari (29 April 2024) sekitar pukul 01.12 WIB.
Rombongan berangkat dari Singkil setelah Bustami mengakhiri kunker di sana yang ditandai dengan pelepasan gerak jalan santai dalam rangka memperingati HUT Aceh Singkil ke-25 di depan kantor bupati setempat.
Rute Aceh Singkil - Aceh Selatan
Sekitar pukul 10.08 WIB, Pj Gubernur Aceh yang didampingi istri, Mellina Subarni, beserta rombongan lainnya bertolak ke Takengon, Aceh Tengah.
Rombongan Pj Gubernur yang terdiri dari Ketua DPRA Zulfadli, dua anggota DPRA, H Khalili dan Nurdiansyah Alaska, Guru Besar Universitas Syiah Kuala Prof Dr Humam Hamid, dan sejumlah Kepala Satuan Kerja Pemerintahan Aceh (SKPA) melewati jalan Kuala Baro - Buluseuma yang saat ini masih belum tuntas dikerjakan.
Bustami sempat meninjau langsung jembatan Kilangan yang memiliki panjang 400 meter. Jembatan yang menghubungkan Singkil-Kuala Baro itu, merupakan yang terpanjang di Aceh saat ini.
Melewati jembatan Kilangan, iringan mobil langsung menemukan jalan berbatu yang dipenuhi lubang di sana-sini. Panjangnya sekitar 8 kilometer lebih. Walhasil, mobil hanya bisa bergerak lambat, cuma 5-15 kilometer per jam.
Sekitar 1,5 jam berjibaku di jalanan berbatu, rombongan menghadapi "ujian" lain. Kali ini, harus menyeberangi sungai dengan rakit. Butuh waktu 30 menit untuk membawa 20 mobil yang ditumpangi rombongan ke seberang sungai.
Dari sana, sekitar 3,5 jam kemudian rombongan tiba di Pendopo Bupati Aceh Selatan. Kedatangan Gubernur Bustami dan rombongan disambut Pj Bupati Cut Syalisma.
Dari Aceh Selatan ke Nagan Raya
Usai makan, salat dan makan siang, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Nagan Raya. Sekitar pukul 19.15 WIB, rombongan memasuki halaman Pendopo Bupati Nagan Raya.
Rombongan disambut langsung oleh Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas.
Di sini Pj Gubernur dan rombongan langsung melakukan shalat magrib dan makan malam.
Sekitar pukul 20.37 WIB, rombongan kembali meneruskan perjalanan ke Takengon, Aceh Tengah via Beutong.
Dari Nagan Raya ke Takengon
Dalam pekat malam, rombongan membelah jalanan yang melintasi hutan belantara di pegunungan bukit barisan dengan topografi naik turun. Di beberapa titik, jalanan menanjak. Di titik lain, ada turunan yang cukup curam.
Meskipun perjalanan itu terasa cukup melelahkan bagi sebagian orang, namun Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah mengaku tak merasa lelah dan menikmati perjalanan itu.
"Demi rakyat dan negeri tercinta ini, saya tidak merasa lelah. Di samping menjalankan amanah, tentu harus kita kerja," ujar Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah sela-selat rehat sejenak dan ngopi di Beutong Ateuh.
Rmbongan memang sempat singgah sebentar sambil melepas penat dan ngopi santai di sebuah warung Peuleupi Hatee, Gampong Blang Meurandeh, Beutong Ateuh, Nagan Raya.
Tiba di sana sekitar pukul 22.38 WIB, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Takengon sekitar pukul 23.41 WIB.
Dari sana, butuh waktu sekitar 2 jam lebih untuk tiba di Takengon. Pukul 01.35 dinihari, akhirnya rombongan tiba di kota dingin Takengon.
Paginya, agenda lain sudah menunggu. Dimulai dengan membuka kegiatan High Level Meeting Tim Pengendali Inflansi Daerah (TPID) di Hotel Parkside, sekitar pukul 09.00 WIB.
Rombongan kemudian bergerak ke Simpang Kelaping, Pegasing, untuk meninjau venue Pacuan Kuda PON XXI. Sebelumnya, Gubernur Bustami sempat dipeusijuk oleh tokoh adat masyarakat Aceh Tengah di Pendopo Bupati setempat.
Di Aula Pendopo Bupati Aceh, Gubernur Bustami diagendakan menyerahkan SK ASN dan PPPK Pemerintah Aceh.[]