RS Indonesia di Gaza Kini Lumpuh karena Serangan Israel
Berhenti beroperasinya RS Indonesia ini menyusul nasib serupa yang baru-baru ini juga dialami RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun.
RS Indonesia di Gaza Utara, Palestina I Foto: AFP
PINTOE.CO - Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang sudah bangkit setelah serangan Israel sejak Oktober 2023 kembali digempur sejak Jumat, 3 januari 225 waktu setempat.
Dilansir Al Jazeera pada Minggu, 5 Januari 2025, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan RS Indonesia di Gaza utara tidak lagi merawat pasien. Tidak diketahui bagaimana nasib warga Palestina yang juga menjadikan RS yang diresmikan pada 2016 itu sebagai tempat berlindung.
Berhenti beroperasinya RS Indonesia ini menyusul nasib serupa yang baru-baru ini juga dialami RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun.
RS Kamal Adwan di Beit Lahiya melakukan evakuasi setelah dibakar dengan oleh tentara Israel minggu lalu. Direktur rumah sakit itu, Dr. Hussam Abu Safiya, ditangkap oleh pasukan Israel.
Pada Sabtu, 4 Januari 2025, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut keberadaan Abu Safiya belum diketahui. WHO mendesak Israel membebaskannya.
"Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara masih tidak berfungsi sama sekali dan kami belum menerima kabar terbaru tentang keselamatan dan kesejahteraan direkturnya, Dr. Hussam Abu Safiya, sejak penahanannya pada 27 Desember. Kami terus mendesak Israel untuk membebaskannya," kata Tedros.
"Kami ulangi, serangan terhadap rumah sakit dan tenaga kesehatan harus dihentikan. Masyarakat di Gaza membutuhkan akses ke perawatan kesehatan. Gencatan senjata," tegasnya.
Rumah Sakit Indonesia dibangun dengan patungan berbagai elemen masyarakat di Indonesia. Rumah sakit itu jadi salah satu fasilitas kesehatan utama di Jalur Gaza bagian utara.[]
Editor: Lia Dali