Kondisi terparah terjadi di Kecamatan Karangbaru, terutama di Kampung Sukajadi

Banjir Landa Aceh Tamiang, Ribuan Warga Mengungsi

Foto: acehtamiangkab

PINTOE.CO - Aceh Tamiang kembali dilanda banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah ini selama dua hari terakhir, pada Selasa, 14 Januari 2025. 

Warga memilih meninggalkan rumah dan mengungsi ke masjid  menghindari dampak lebih buruk.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery, melaporkan banjir melanda tiga kecamatan, Bandarpusaka, Karangbaru, dan Kota Kualasimpang. 

Hingga Selasa sore, tercatat 1.544 jiwa atau 446 keluarga terdampak banjir.

"Kondisi terparah terjadi di Kecamatan Karangbaru, terutama di Kampung Sukajadi," kata Iman.

Di Sukajadi, 388 keluarga atau 1.192 jiwa terdampak langsung, dan 35 keluarga (115 jiwa) terpaksa mengungsi ke rumah kerabat karena air sudah memasuki permukiman.

Banjir juga menyebabkan pengungsian di Kampung Babo, Kecamatan Bandarpusaka. Sebanyak dua keluarga (12 jiwa) mengungsi ke masjid, sementara 30 jiwa lainnya masih bertahan di rumah meski situasi cukup rawan.

Di Kota Kualasimpang, ketinggian banjir mencapai 1,2 meter, namun hingga kini belum ada warga yang mengungsi. "Kami terus memantau agar tidak ada korban jiwa akibat bencana ini," ujar Iman.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Aceh Tamiang menyediakan 300 kantung tanah untuk memperkuat tanggul di Seruway, yang rawan rusak akibat gerusan air sungai.

Kondisi tanggul di Tangsilama, Kecamatan Seruway, mulai tergerus banjir akibat naiknya debit air sungai sejak Selasa. 

"Tanggul ini sangat penting untuk melindungi permukiman dari luapan air sungai," ungkap Iman.

Kantung tanah tersebut akan digunakan untuk menambal bagian tanggul yang mengalami kerusakan. 

"Kami berharap ketinggian air tidak bertambah," tambahnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan permukaan air sungai kini lebih tinggi dari daratan, sehingga kondisi tanggul yang terbuat dari tanah menjadi sangat krusial. Tim BPBD terus bekerja untuk memastikan keamanan tanggul dan keselamatan warga. []

banjir aceh tamiang warga tamiang mengungsi