Remaja Bunuh Ayah-Nenek dan Lukai Ibu di Cilandak Jaksel Dipindahkan ke Lapas Anak
Disebutkan kondisinya sudah terbilang stabil dan menjawab lancar saat dimintai keterangan. Selain itu, dari pemeriksaan dinyatakan MAS tidak memiliki riwayat gangguan jiwa.

Remaja 14 tahun berinisial MAS yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan telah dipindahkan ke Lembaga Penempatan Anak Sementara I Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom
PINTOE.CO - Kepolisian menyebutkan remaja berinisial MAS (14) terduga pembunuh ayah (APW) dan nenek (RM) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan telah dipindahkan ke Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) milik Dinas Sosial pada Rabu, 4 Desember 2024.
"Anak berhadapan dengan hukum -ABH- sudah kita bawa ke lembaga penitipan anak sementara itu, yang dilakukan oleh penyidik," kata Pelaksana Harian Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.
Sebelumnya, MAS ditahan di Polres Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan sejak hari pertama dia ditangkap pada Sabtu lalu. Menurut Nurma, MAS akan dititipkan di LPAS selama proses penyidikan hingga persidangan selesai.
Nurma menjelaskan MAS telah dipindahkan oleh kepolisian ke LPAS usai menjalani serangkaian pemeriksaan. Kendati demikian, Kepolisian akan tetap melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
"Jika memang kita perlu, kita bisa jemput bola atau bisa membawa ke Polres Metro Jakarta Selatan," ungkapnya.
Sementara terkait kondisi MAS saat ini, disebutkan kondisinya sudah terbilang stabil dan menjawab lancar saat dimintai keterangan. Selain itu, dari pemeriksaan dinyatakan MAS tidak memiliki riwayat gangguan jiwa.
"Untuk sementara ini, dari pemeriksaan atau keterangan dari keluarganya tidak ada," ucapnya dikutip dari CNN Indonesia pada Kamis, 5 Desember 2024.
Sebelumnya, polisi mengungkap MAS sempat menanyakan keadaan sang ibu. Diketahui, AP (40) ibu dari MAS turut menjadi korban akibat aksi penusukan yang dilakukan MAS. Saat ini, AP masih menjalani perawatan akibat luka yang dialaminya.
"Jadi anak yang berkonflik dengan hukum juga menanyakan keadaan ibu, bapak, dan neneknya. Dari penyidik sudah menyampaikan secara pelan-pelan, dari anak yang berkonflik dengan hukum juga sudah menerima," kata Nurma Dewi kepada wartawan, Rabu, 4 Desember 2024.
Nurma menyebut MAS juga mendoakan sang ibu agar segera pulih dan berharap bisa bertemu dengan ibunya.
"Kemudian dia juga berdoa agar dia bisa bertemu dengan ibu dan ibunya segera sembuh. Itu yang didoakan. Kemudian dia minta disampaikan permohonan maaf ke ibunya," ucap Nurma.
Nurma juga menjamin bahwa MAS akan tetap mendapatkan hak-haknya sebagai anak selama tinggal di LPAS tersebut, termasuk hak bersekolah dan bermain.
"Kalau di sana memang sudah ada sistemnya. Memang di situ ada pembelajarannya juga," ujar Nurma.
MAS merupakan siswa kelas X di salah satu SMA di Cilandak, Jakarta Selatan. Remaja ini mengaku menikam ayah, ibu, dan neneknya dengan pisau dapur karena mendapat bisikan-bisikan yang meresahkannya hingga sulit tertidur pada malam peristiwa, Sabtu, 30 November 2024.
Akibatnya, ayah dan neneknya tewas, sementara ibunya (AP) mengalami luka parah dan di rawat di Rumah Sakit.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Gogo Galesung mengatakan para korban dibunuh saat sedang tidur. MAS diduga mulanya menusuk ayahnya yang tengah tertidur bersama ibunya di lantai dua. Karena ibunya ikut terbangun, MAS turut menusuk ibunya.
"Setelah itu ibunya teriak, ayahnya lari sampai dengan bawah. Setelah itu neneknya keluar, diduga neneknya juga ditusuk," tutur Gogo, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu, 30 November 2024.
Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan Perumahan Bona Indah berinisial AP, MAS terlihat berjalan cepat meninggalkan lokasi.
Karena petugas keamanan telah menerima laporan tentang pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung memanggil pelaku.
Atas perbuatannya, MAS dikenakan terancam terjerat pasal berlapis, yaitu Pasal 338 KUHP Subsider 351 ayat 3 KUHP tentang tindak pidana penghilangan nyawa orang.
"Kami lapis dengan pasal 44 ayat 2 dan 3 Undang-Undang KDRT," ucap Nurma dikutip dari Tempo.co, Kamis, 5 Desember 2024.
Pasal 338 KUHP merupakan pasal pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun. Sedangkan Pasal 351 ayat 3 KUHP ialah pasal penganiayaan yang mengakibatkan korban mati, ancaman hukumannya 7 tahun penjara.[]
Editor: Lia Dali