Anomali ini akan dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto.

Negara Rugi Rp1,2 T Setiap Bulan karena Subsidi Listik Tak Tepat Sasaran

Meteran listrik (Antara)

PINTOE.CO - Sebanyak 10,6 juta orang Indonesia yang tidak berhak menerima bantuan justru memperoleh subsidi listrik dari pemerintah. Temuan subsidi listri yang tidak tepat sasaran ini diungkap oleh Stretegi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) 

“Estimasi subsidi listrik diberikan kepada masyarakat yang tidak masuk dalam kategori miskin bernilai kurang lebih Rp1,2 triliun per bulan,” kata Koordinator Pelaksana Stranas PK Pahala Nainggolan pada Rabu, 13 November 2024.

Pahala menjelaskan ada 33 juta masyarakat berstatus penerima subsidi listrik di Indonesia. Itu, kata dia, dibagi dengan kategori pengguna daya 450 Va dan 900 Va.

Dari 33 juta masyarakat, hanya 16,6 juta orang yang tercatat sebagai masyarakat miskin berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTK). Dari total itu, Stranas PK menemukan adanya kejanggalan penerimaan subsidi terhadap 10,6 juta orang.

Dari total itu, sebanyak 8,7 penerima subsidi listik kategori 450 Va tidak terdeteksi dalam DTKS. Lalu, ada juga satu juta lebih penerima bantuan tercatat memiliki saluran listrik lebih dari satu.

“Pada pelanggan 450 Va, sekitar 1.059.230 penerima subsidi memiliki kepemilikan saluran listrik lebih dari satu,” ujar Pahala seperti dikutip dari Media Indonesia.

Sementara itu, sebanyak 866.060 penerima subsidi listrik kategori 900 Va tercatat sudah meninggal sampai memiliki saluran listrik lebih dari satu. Data kejanggalan ini bisa bertambah karena penghitungan masih dilakukan.

Anomali ini akan dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto. Stranas PK berharap stakeholder terkait segera memperbaiki data penerima subsidi listrik berdasarkan DTKS berbasis NIK.

“Sebagai target penerima subsidi listrik yang ditujukan untuk masyarakat miskin seperti skema penerima bantuan iuran jaminan kesehatan nasional,” terang Pahala.[]

subsidi listrik tidak tepat sasaran