264 Pengungsi Rohingya di Aceh Timur Direlokasi ke Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang
Para pengungsi itu telah menempuh perjalanan selama 15 hari dari Myanmar.
Pengungsi Rohingya di Aceh Timur (Serambinews.com)
PINTOE.CO - Sebanyak 264 pengungsi Rohingya yang tiba di pesisir Aceh Timur telah direlokasi ke tempat penampungan sementara di Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang, Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur.
Mereka tiba di Aceh Timur pada Minggu (5/1) lalu, tepatnysa di Pantai Seumilang, Gampong Alue Bu, Kecamatan Peureulak Barat.
Relokasi itu diumumkan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Aceh Timur Syamsul Bahri di Aceh Timur. Para pengungsi diangkut dengan menggunakan lima unit truk.
"Imigran etnis Rohingya tersebut terdiri sebanyak 117 orang laki-laki dan 147 orang. perempuan. Mereka mendarat Minggu sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka direlokasi ke Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang, lokasi penampungan sementara imigran etnis Rohingya di Kabupaten Aceh Timur," kata Syamsul Bahri dikutip dari Antara.
Proses relokasi dikawal secara ketat oleh pihak kepolisian, Satpol PP Aceh Timur, International Organization Migration (IOM), dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Diwartakan Antara, relokasi atau pemindahan tersebut ke penampungan sementara supaya mereka berada di satu tempat bersama imigran etnik Rohingya yang sebelumnya sudah berada di Aceh Timur.
"Di lokasi penampungan sementara itu juga sudah ada 137 imigran etnis Rohingya lainnya yang sebelumnya mendarat di Kuala Parek dan Madat, Kabupaten Aceh Timur," kata Syamsul Bahri.
Sementara itu, Abdul Kudus, imigran etnis Rohingya, mengatakan sebelum mendarat di Pantai Seumilang, mereka sempat mendarat di Pantai Langkawai, Malaysia. Namun, keberadaan mereka ditolak oleh otoritas negeri jiran tersebut.
"Kedatangan kami ditolak. Kami hanya diberikan bantuan makanan dan minuman. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan hingga mendarat di Kabupaten Aceh Timur," kata Abdul Kudus.
Abdul Kudus menjelaskan mereka telah menempuh perjalanan selama 15 hari dari Myanmar. Setelah belasan hari terombang-ambing di laut lepas menggunakan dua kapal motor, akhirnya mereka terdampar di pesisir pantai wilayah barat Indonesia.
"Awalnya 274 orang dalam dua kapal. Namun, 10 orang meninggal dunia selama 15 hari terombang-ambing di laut. Jadi tersisa 264 orang hingga akhirnya mendarat di pesisir pantai," katanya Abdul Kudus.
Kapolres Aceh Timur AKBP Nova Suryandaru mengatakan keberadaan imigran etnis Rohingya tersebut awalnya diketahui M Tayeub Abu Bakar yang sedang mencari ikan, Minggu (5/1) sekira pukul 22.00 WIB.
Nelayan tersebut melihat dua kapal motor bergandengan dengan jarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. Saat itu, M Tayeub Abu Bakar belum melihat secara detail orang di dalam kapal tersebut. Merasa curiga, M Tayeub Abu Bakar menghubungi Polsek Peureulak Barat.
"Selang beberapa saat kemudian, kedua kapal tersebut mendarat di Pantai Seumilang dan penumpangnya turun. Setelah itu, baru diketahui penumpang kapal imigran etnis Rohingya," kata Nova Suryandaru.[]