Prof Eddy Siap Lahir Batin untuk Gantikan Rildo Pimpin PELTI Periode 2022-2026
Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis (PP PELTI) akan berlangsung pada pertengahan November 2022 mendatang di Jakarta, guna menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin organisasi pertenisan nasional selanjutnya.
Wamenkumham, Prof Edward Omar Sharif Hiariej mengaku siap untuk menjadi nakhoda baru di tubuh PP PELTI periode 2022-2026 menggantikan Rildo Anwar.
NEWSTALK.ID - Musyawarah Nasional Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis (PP Pelti) akan berlangsung pada pertengahan November 2022 mendatang di Jakarta, guna menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin organisasi pertenisan nasional selanjutnya.
Wamenkumham, Prof Edward Omar Sharif Hiariej mengaku siap untuk menjadi nakhoda baru di tubuh PP PELTI periode 2022-2026 menggantikan Rildo Anwar.
Kesiapan pria yang akrab disapa Prof. Eddy itu ditunjukkan dengan menyerahkan formulir persyaratan ke tim penjaringan di Kantor PP Pelti, Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, pada Senin (24/10/2022).
Prof Eddy mengatakan dirinya berkeinginan maju karena ingin membuat PP Pelti menjadi lebih baik lagi kedepannya dengan segenap program yang telah siap untuk diimplementasikan nantinya.
“Motivasi saya adalah membuat PELTI lebih baik dari yang sekarang dan saya tidak akan mungkin maju jika tanpa ada dukungan dari teman-teman pengurus daerah. Sampai hari ini kita sudah dapatkan 17 dukungan dari pengurus daerah,” kata Prof Eddy kepada awak media usai menyerahkan persyaratan.
Hal lain yang membuat dirinya maju sebagai calon Ketum PP Pelti yakni ingin memunculkan atlet-atlet tenis yang berbakat. Salah satu caranya dengan memperbanyak turnamen. Tak hanya itu, atlet-atlet nasional juga akan lebih sering mengikuti kejuaraan internasional.
“Mengenai visi ke depan ada empat tapi saya hanya bocorkan satu yaitu kita akan menjaring atlet-atlet daerah dengan membuat turnamen secara berjenjang sehingga yang betul-betul sampai event nasional bahkan internasional betul-betul itu yang kita carikan,” kata Prof Eddy.
Bagaimanapun, pada hakekatnya sumber atlet itu bukan ada di pengurus pusat tapi ada di pengurus daerah karena mereka lah yang setiap harinya melakukan pembinaan kepada atlet-atlet.
“Ini hanya bisa kita lakukan cari yang terbaik apabila kita sering melakukan turnamen atau kejuaraan untuk memilih bibit-bibit unggul yang betul-betul lahir dari daerah-daerah. Ini adalah salah satu visi saya untuk lainnya akan saya sampaikan pada saat Munas,” jelasnya.
Dalam menyerahan formulir pendaftaran caketum PB Pelti itu, Prof Eddy didampingi oleh beberapa pengurus Pelti daerah, seperti dari Pengprov Kalimantan Utara, Sulteng, NTT serta Aceh dan lainnya.
Ketua Pelti Kalimantan Utara Ahmad Maulana mengatakan bahwa jika Prof Eddy merupakan salah satu figur yang sangat tepat untuk perubahan Pelti kedepan, terlebih dirinya juga seorang pecinta tenis.
“Kami melihat Pak Eddy jadi salah satu figur yang menjanjikan untuk perubahan Pelti kedepan dimana beliau juga seorang pecinta tenis. Baru-baru ini juga mengadakan semacam pertandingan tenis, ternyata memang betul beliau sangat cinta dan fokus sekali kepada tenis. Visi beliau untuk melakukan perubahan dan mengadakan event turnamen yang ada di daerah-daerah menghidupkan kembali,” terang Ahmad Maulana.
Ia pu mengaku sangat optimistis jika Prof Eddy bisa terpilih pada pemilihan Ketum nanti. “Ya kami meyakini selama beliau kunjungan ke daerah salah satunya adalah misi beliau untuk menghidupkan pengda-pengda dengan mengadakan event-event tenis dan pembinaan tenis melalui daerah,” kata Maulana.
“Alhamdulillah tadi kami verifikasi lagi sampai saat ini sudah melebihi dari kuota untuk bisa maju jadi calon ketua umum. Sudah 17 pengprov yang mengusung Prof. Eddy untuk menjadi Ketua Umum Pelti selanjutnya,” pungkas Maulana.