Mantan CEO Suzuki Motor Osamu Suzuki Meninggal Dunia Dalam Usia 94 Tahun
Meskipun pesaingnya lebih fokus pada pasar Amerika Serikat dan Tiongkok dengan berbagai macam kendaraan, Suzuki tetap konsisten dengan mobil mini dan kompak, terutama di pasar Asia Selatan dan Tenggara.

Osama Suzuki I Foto: Istimewa
PINTOE.CO - Osamu Suzuki, salah satu legenda Suzuki yang juga mantan CEO Suzuki meninggal dunia pada Jumat 27 Desember 2024 pukul 15.53 waktu setempat. Osamu Suzuki meningga dalam usia 94 tahun karena penyakit limfoma atau kanker kelenjar getah bening.
“Dia adalah sosok ayah yang dikagumi yang mengembangkan minicar dan memeliharanya menjadi mobil nasional,” ujar Ketua Toyota, Akio Toyoda, dalam sebuah pernyataan dikutip dari laman Suzuki.
“Dia memiliki tekad sebagai manajer, sebagai pembela budaya mobil unik Jepang yang dikenal sebagai kei,” lengkapnya.
Osamu Suzuki mengundurkan diri sebagai presiden pada tahun 2015 pada usia 85 tahun ketika dia menyerahkan jabatan itu kepada putranya, Toshihiro Suzuki.
Lahir pada 30 Januari 1930 dengan nama Osamu Matsuda, dia memulai kariernya di dunia perbankan setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Chuo di Tokyo.
Pada 1958, dia bergabung dengan Suzuki Motor setelah menikahi putri presiden perusahaan saat itu, Shunzo Suzuki. Dia mengambil nama keluarga istrinya yang merupakan sebuah tradisi umum di Jepang.
Dia menjabat sebagai CEO Suzuki Motor pada 1978 dan menjadi presiden perusahaan keempat pada 1979. Di bawah kepemimpinannya, Suzuki meluncurkan mobil mini yang terjangkau yang menjadi hit besar di pasar global.
Salah satu pencapaian terbesar Suzuki adalah menjadikan Suzuki Motor sebagai produsen mobil Jepang pertama yang memulai produksi lokal di India.
Suzuki Osamu merupakan pemimpin perusahaan otomotif Jepang Suzuki Motor selama lebih dari 40 tahun sebagai presiden dan komisaris yang mengubah pembuat kendaraan mini Jepang menjadi pemain global dengan dominasi luar biasa di pasar mobil India.
Di bawah bimbingannya, perusahaan melihat penjualan konsolidasinya mencapai sekitar 300 miliar yen ($ 1,9 miliar) pada tahun 1978 ketika dia pertama kali menjabat sebagai presiden, berkembang sepuluh kali lipat melampaui 3 triliun yen untuk pertama kalinya pada tahun fiskal 2006.
Suzuki memainkan peran penting sebagai presiden ketika memutuskan untuk bekerja sama dengan Maruti Udyog Ltd. yang saat itu merupakan pembuat mobil India yang dikelola negara hingga meluncurkan produksi bersama Maruti 800 di India pada Desember 1983.
Mobil kecil, lebih murah dari kendaraan saingan pada saat itu, memenangkan hati konsumen India, mendorong pertumbuhan usaha patungan yang kemudian menjadi anak perusahaan Suzuki dan berganti nama menjadi Maruti Suzuki India Ltd.
Menurut Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang, Maruti Suzuki India menguasai 41,7 persen pasar mobil India pada tahun fiskal 2023. Saingan terdekatnya, Hyundai Motor Co. dari Korea Selatan memiliki pangsa 14,6 persen.
Setelah menjadi presiden pada tahun 1978, Suzuki mengubah perusahaan yang didirikan sebagai Suzuki Loom Manufacturing Co. pada tahun 1920 dan masih berkantor pusat di Hamamatsu menjadi salah satu pembuat mobil terkemuka di Jepang.
Selain itu, Suzuki membangun kerja sama dengan perusahaan besar seperti General Motors dan Volkswagen. Pada 2019, dia juga membentuk aliansi dengan Toyota Motor Corp. untuk mengembangkan kendaraan self-driving.
Meskipun pesaingnya lebih fokus pada pasar Amerika Serikat dan Tiongkok dengan berbagai macam kendaraan, Suzuki tetap konsisten dengan mobil mini dan kompak, terutama di pasar Asia Selatan dan Tenggara.
Dia mengundurkan diri sebagai presiden pada 2015, menyerahkan posisi tersebut kepada putranya, Toshihiro Suzuki, dan tetap menjadi penasihat perusahaan hingga 2021.
Osamu Suzuki juga dikenal atas pandangannya yang sederhana tetapi mendalam tentang bisnis.
"Membuat produk berkualitas baik dengan harga rendah adalah dasar dari manufaktur," katanya dalam sebuah wawancara.
Dia juga menekankan pentingnya memahami akar rumput dan sering menghabiskan waktu di pabrik untuk mendapatkan ide baru dan memahami kebutuhan produksi.
Perusahaan merilis pernyataan resmi yang menyebutkan, “Osamu Suzuki adalah sosok visioner yang selalu menginspirasi. Kami kehilangan seorang pemimpin yang penuh dedikasi dan kebijaksanaan.” []
Editor: Lia Dali