Awas! Inilah 6 Penyakit yang Rentan Timbul Saat Cuaca Panas
Paparan suhu tinggi dari lingkungan serta kurangnya asupan cairan tubuh dapat menimbulkan penyakit terkait panas (heat-related illness).

Ilustrasi. Pelajar melindungi diri dari terik panas matahari dengan memakai payung I Foto: Istimewa
PINTOE.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh merilis prakiraan cuaca suhu panas di Aceh saat ini rata-rata mencapai 34-36 derajat Celsius. Kondisi ini diperkirakan berlaku hingga beberapa hari kedepan.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Banda Aceh, Nasrol Adil, menyatakan berdasarkan pengamatan meteorologi, saat ini kondisi suhu di wilayah Aceh cukup tinggi.
Dari hasil pantauan citra radar dan satelit menunjukkan tidak ada pertumbuhan awan konvektif pada pagi hingga siang hari.
“Kondisi angin umumnya bertiup dari arah Timur Laut hingga Barat dengan kecepatan mencapai 5-30 km/jam, dengan kelembaban udara berkisar antara 50 persen hingga 85 persen,” kata Nasrol saat dikonfirmasi, Sabtu, 31 Mei 2025.
Hasil pengamatan BMKG mencatat beberapa wilayah di Indonesia juga mengalami suhu panas ekstrem yang berkisar antara 35–38 derajat Celsius.
Paparan suhu tinggi dari lingkungan serta kurangnya asupan cairan tubuh dapat menimbulkan penyakit terkait panas (heat-related illness).
Masalah kesehatan ini berkisar dari yang ringan hingga dapat menyebabkan komplikasi serius. Berikut ini beberapa kondisi dan penyakit yang perlu Anda waspadai.
1. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang masuk ke dalam tubuh. Pada cuaca panas, tubuh akan lebih banyak mengeluarkan keringat sebagai mekanisme pendinginan.
Jika tidak menggantinya dengan minum air yang cukup, tubuh akan kekurangan cairan dan menyebabkan dehidrasi. Gejala dehidrasi, antara lain bibir dan mulut kering, sakit kepala, dan pusing.
Untuk mencegah dehidrasi, Anda perlu mengonsumsi air putih yang cukup, minimal delapan gelas sehari.
2. Migrain
Paparan cuaca panas secara terus-menerus bisa menyebabkan migrain atau sakit kepala sebelah. Gejala yang muncul biasanya terasa seperti nyeri tumpul dan berdenyut di sekitar pelipis atau di belakang kepala.
3. Heatstroke
Selain dehidrasi dan migrain, cuaca panas ekstrem juga bisa menyebabkan heatstroke atau serangan panas. Heatstroke terjadi ketika tubuh tidak bisa lagi mengatur suhu tubuhnya.
Saat mengalami heatstroke, suhu tubuh bisa meningkat secara drastis hingga mencapai 41 derajat Celcius dalam waktu 10-15 menit. Tubuh pun tidak dapat lagi mengeluarkan keringat.
Gejala heatstroke ini antara lain kulit panas dan kering, sakit kepala, mual, dan kejang. Heatstroke dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani dengan tepat.
4. Heat cramps atau kram panas
Heat cramps terjadi ketika otot tubuh mengalami ketegangan atau kontraksi saat suhu tubuh naik. Biasanya ini terjadi pada orang yang beraktivitas fisik di bawah sinar matahari yang terik, kehilangan garam, dan mineral esensial melalui keringat.
Kondisi ini dapat menyebabkan kram otot, rasa sakit pada perut, kaki atau lengan serta kulit terbakar matahari (sunburn) yang meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
5. Kulit kering dan iritasi
Penyakit berikutnya yang perlu diwaspadai adalah kulit kering dan iritasi. Keringat berlebihan dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembaban dan menyebabkan kulit kering.
Selain itu, terkena sinar matahari langsung dapat menyebabkan kulit terbakar dan iritasi. Gejala kulit kering dan iritasi antara lain kulit terasa gatal, kemerahan, dan pecah-pecah.
Untuk mencegahnya, Anda perlu menjaga kelembaban kulit dengan mengaplikasikan lotion atau krim pelembab secara rutin, hindari terlalu lama terkena sinar matahari langsung, dan gunakan pakaian yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV.
6. Infeksi saluran pernapasan
Cuaca panas dan berdebu dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan. Hal ini dapat terjadi ketika beraktivitas di luar ruangan seperti saat naik kendaraan umum atau sepeda motor tanpa menggunakan masker.
Selain itu, cuaca panas ekstrem juga dapat menyebabkan serangan asma. Suhu panas ekstrem dapat menyebabkan udara lebih kering dan tercemar polusi sehingga dapat memicu serangan asma pada orang yang menderita penyakit ini.
Gejala serangan asma antara lain sesak napas, batuk, dan dada terasa sesak. Sebagai langkah preventif, Anda harus menghindari paparan asap kendaraan, rokok, dan debu.[]
Editor: Lia Dali