Jumlah penduduk Kota Banda Aceh pada 2024 tercatat 262,96 ribu jiwa dengan jumlah penduduk lansia mencapai 21.083 jiwa atau 8,02 persen dari total populasi kota.

Sekolah Lansia, DP3AP2KB Banda Aceh: Upaya Wujudkan Lansia Tangguh

Kepala DP3AP2KB Banda Aceh, Cut Azharida I Foto: Istimewa

PINTOE.CO - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Banda Aceh, Cut Azharida, mengatakan pihaknya membentuk Sekolah Lansia sebagai upaya mewujudkan lansia tangguh.

Sekolah Lansia diharapkan akan membentuk lansia yang memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan sejalan dengan amanah UU RI No 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.

“Jumlah penduduk lansia yang besar ternyata berpotensi memberikan banyak benefit jika menjadi lansia yang tangguh, sehat dan tetap produktif,” ujar Cut Azharida dalam keterangan resmi dikutip pada Sabtu, 26 April 2025.

Program ini juga sejalan dengan misi Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh, yaitu Lansia Berdaya kolaborasi BKKBN dan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui DP3AP2KB.

Mengutip ANTARA, Pemko Banda Aceh melalui DP3AP2KB telah membentuk 10 Sekolah Lansia yang tersebar di 9 kecamatan, yakni di Gampong Emperom Kecamatan Jaya Baru, Tibang Kecamatan Syiah Kuala, Lampulo dan Kota Baru Kecamatan Kuta Alam.

Selanjutnya, di Gampong Geuceu Kayee Jato Kecamatan Banda Raya, Merduati Kecamatan Kutaraja, Sukaramai Kecamatan Baiturrahman, Lamseupeung Kecamatan Lueng Bata, dan Lamglumpang Kecamatan Ulee Kareng.

Terbaru, Pemko Banda Aceh meresmikan Sekolah Lansia di Gampong Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa pada Kamis, 24 April 2025.

Cut menjelaskan lahirnya sekolah lansia adalah bentuk kepedulian pemerintah atas keberlangsungan hidup lansia. Para lansia merasa bosan dan jenuh di rumah karena rutinitas dan rasa sepi, hanya sekedar menunggu anak dan cucu.

“Saya berharap proses belajar mengajar di sekolah lansia berlangsung menyenangkan. Semoga tujuh dimensi pembelajaran sesuai kebutuhan dan membuat lansia bahagia tanpa beban,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Banda Aceh, Intan Indriani, mengatakan sasaran Sekolah Lansia adalah lansia yang berusia 60 tahun ke atas, baik laki-laki maupun perempuan. Sekolah berlangsung minimal enam pertemuan dan maksimal 12 pertemuan.

Dia menjelaskan Sekolah Lansia dibentuk dalam rangka meningkatkan kualitas Bina Keluarga Lansia (BKL) dalam mewujudkan lansia tangguh dengan skema lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif) melalui kegiatan Tujuh Dimensi Lansia Tangguh, yakni spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, vokasional, dan lingkungan.

Selain itu, juga untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang proses menua, sehat, dan sakit. Lalu, memberikan pemahaman dan perilaku lansia tentang kesehatan fisik, mental, serta kehidupan sosial dan ekonomi.

"Sekolah lansia juga untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia tentang lingkungan yang mendukung kehidupan mereka. Terakhir, menumbuhkan rasa dihargai, bermartabat dan kebahagiaan pada lansia," ujarnya dikutip dari ANTARA.

Kementerian Kesehatan (Kemkes) menyebutkan bahwa upaya kesehatan lanjut usia dilakukan sejak seseorang berusia 60 tahun serta ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat. 

Publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) mengutip Databoks, jumlah penduduk Kota Banda Aceh pada 2024 tercatat 262,96 ribu jiwa dengan jumlah penduduk lansia mencapai 21.083 jiwa atau 8,02 persen dari total populasi kota.[]

 

Editor: Lia Dali

sekolah lansia lansia tangguh banda aceh